Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 08 Maret 2013

uts seminar pedidikan biologi



Nama  : Aagus Muharam
Kelas   : 4E
NIM     : 2119090009
Prodi    : biologi
Uts       : Seminar Pendidikan biologi
JAWABAN
1.       a.    PENGARUH SUHU TERHADAP WAKTU PENETASAN TELUR AYAM

b. PENERAPAN METODE PROBLEM POSSING DENGAN TEKNIK BERKELOMPOK UNTUK     MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH SISWA KELAS XI MA
c.PENGARUH METODE PENUGASAN TIPE SCRAMBLE PADA SUB KONSEP SISTEM EKSRESI PADA MANUSIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA


2.       a.  PENGARUH SUHU TERHADAP                               (variabel bebas)

WAKTU PENETASAN TELUR AYAM     (variabel terikat)
b. PENERAPAN METODE PROBLEM POSSING DENGAN TEKNIK BERKELOMPOK UNTUK          MENINGKATKAN (variabel bebas)
HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH SISWA KELAS XI MA (variabel terikat)
c. Variabel Terikat (Y)
Yang Menjadi Variabel Terikat Dalam Penelitian Ini Adalah Hasil Belajar.
Variabel Bebas (X)
Yang Menjadi Variabel Bebas Dalam Penelitian Ini Adalah Metode Penugasan Tipe Scramble.


PENGARUH METODE PENUGASAN TIPE SCRAMBLE PADA SUB KONSEP SISTEM EKSRESI PADA MANUSIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII C SMP Negeri 1Kawali)


A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam hidup dan kehidupan. Oleh sebab itu pendidikan sangat berpengaruh dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Pendidikan di Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan merupakan perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan (teacher centered), ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar yang berakibat kurangnya pengalaman belajar siswa selama proses kegiatan belajar mengajar, pembelajaran menjadi sesuatu yang bersifat rutinitas sehingga cenderung monoton.
Di sisi lain berdasarkan hasil evaluasi dengan kurikulum 1994 yang berbasis kompetensi (Karim, 2000), diketahui bahwa siswa belum mencapai kemampuan optimalnya. Siswa hanya tahu banyak fakta tetapi kurang mampu memanfaatkannya secara efektif. sementara itu pemerintah dan masyarakat berharap agar lulusan dapat menjadi pemimpin, manajer, innovator yang efektif yang mampu beradaptasi dengan perubahan. Menurut pendapat Anderson (dalam Lie, Anita, 2002: 5) “siswa membangun pengetahuan secara aktif. Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Biologi kelas VIII SMP Negeri 2 Langkaplancar, bahwa hasil belajar siswa pada sub konsep sistem eksresi pada manusia menunjukkan hasil belajar yang kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skornya 60 sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 64. Hal ini dikarenakan materi sub konsep eksresi pada manusia sulit dipahami oleh siswa serta dikarenakan penggunaan metode pengajaran yang kurang sesuai dalam penyampaian informasinya.
Oleh karena itu guru harus mengupayakan dengan berbagai cara agar proses belajar mengajar dapat diterima siswa dengan baik. penggunaan model pembelajaran kooperatif merupakan satu upaya untuk memperlancar perbaikan proses belajar mengajar. Model pembelajaran yang dibutuhkan dalam pembelajaran harus tepat sesuai dengan karakteristik pembelajarannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1)      Apakah keterbatasan kemampuan guru dapat mempengaruhi hasil belajar?
2)      Apakah motivasi dan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran mempengaruhi hasil belajar?
3)      Apakah peningkatan hasil belajar Biologi di SMP Negeri 1 Kawali dapat diupayakan melaui perbaikan metode, strategi, teknik pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar?
4)      Apakah sarana dan prasarana yang menunjang akan mempengaruhi hasil belajar?
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :
1)      Penelitian dilakukan di kelas VIII C SMP Negeri 2 Langkaplancar.
2)      Hasil belajar diperoleh dari tes ulangan harian mata pelajaran Biologi pada sub konsep sistem eksresi pada manusia.
3)      Metode yang digunakan dalam pembelajaran Biologi adalah metode penugasan scramble.
4)      Pengukuran hasil belajar diambil dari tes tulis dengan bentuk soal pilihan ganda yang diukur dari ranah kognitif saja dan dibatasi hanya pada jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Penugasan Tipe Scramble pada Sub Konsep Sistem Eksresi pada Manusia (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII C SMP Negeri 1 Kawali)
B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Apakah metode penugasan tipe scramble dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada sub konsep sistem eksresi pada manusia di kelas VIII C SMP Negeri 1 Kawali?
C.      Kerangka Berfikir
Metode penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar mengajar. Metode penugasan tipe scramble merupakan metode pembelajaran dimana guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal yang diacak susunan hurufnya. Metode pembelajaran ini bertujuan untuk merangsang siswa agar lebih kreatif dalam mencari informasi tentang konsep Biologi serta mengembangkan kemandirian siswa dan menuntut siswa bertanggungjawab dengan tugas yang dikerjakannya.
Berdasarkan uraian teori di atas, maka diduga “Penerapan metode penugasan tope Scramble pada sub konsep sistem eksresi pada manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa”

D.      Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Penerapan metode penugasan tipe scramble pada sub konsep sistem eksresi pada manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa”
E.       Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena mengacu pada pelaksanaan kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil dari proses belajar mengajar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Surahman, Endang (2005: 2), penelitian yang dilakukan oleh guru sebaiknya berupa tindakan perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran saat ini dan di kelasnya sendiri, “kini dan disini” peningkatan itu terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan karena tuntutan kebutuhan “dari dalam” diri guru itu sendiri bukan diinstruksikan dari luar. Metode penelitian yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan karena berusaha menggambarkan permasalahan yang terjadi pada saat penelitian dilaksanakan.
Sukardi (2003: 210) mengemukakan beberapa keunggulan dari penelitian tindakan, yaitu (1) mereka tidak harus meninggalkan tempat kerjanya, (2) mereka dapat merasakan hasil dari tindakan yang telah direncanakan, (3) bila treatment (perlakuan) dilakukan pada responden, maka responden dapat merasakan hasil treatment (perlakuan) dari penelitian tindakan tersebut.
F.       Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1.       Tes Objektif Bentuk Pilihan Ganda
Aspek yang diukur hanya domain kognitif dan dibatasi hanya pada jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan     penerapan (C3).
Tabel 1
Kisi-kisi Pre-test dan Post-test Hasil Belajar Siswa
Sistem Eksresi pada Manusia

Materi
Aspek
S
C1
C2
C3
Siklus I




Eksresi pada manusia
1


1
Ginjal
4,5,13
2,3,10,11
8,9,14,15
11
Paru-paru
6.7
12

4
Jumlah
6
5
4
15
Siklus II




Eksresi pada manusia
1


1
Kulit
2,4,9
8,10,15
6,7,12
9
Hati
3,5
11,13
14
5
Jumlah
6
5
4
15

Untuk mempermudah dalam mengukur peningkatan hasil belajar siswa, maka dirancang suatu instrumen yang dapat mengumpulkan data secara tepat dan akurat. Dalam hal ini peneliti menggambarkan instrumen tes berupa pilihan.
2.       Lembar Observasi
Instrumen non tes ini berupa lembar observasi untuk mengetahui kegiatan belajar siswa dari siklus ke siklus berikutnya. Selain kegiatan siswa, kegiatan guru juga diobservasi guna melihat gambaran mengajar guru ke siklus berikutnya.
Tabel 2.
Pedoman Observasi kepada Guru
No.
Indikator
Komentar
1.
Menyiapkan ruang, alat bantu belajar, dan sumber belajar

2.
Memulai pembelajaran

3.
Melaksanakan jenis kegiatan sesuai dengan tujuan siswa, situasi, dan lingkungan

4.
Menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan

5.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan urutan yang logis

6.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual, kelompok, atau klasikal

7.
Mengelola waktu pembelajaran secara efisien

8.
Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran

9.
Menangani pertanyaan dan respon siswa

10.
Memicu dan memelihara keterlibatan siswa

11.
Memantapkan penguasaan materi pembelajaran


3.       Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap siswa secara terbuka untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa mengenai proses belajar mengajar dengan metode penugasan tipe scramble.

No.
Indikator
1.
Konsepsi sub konsep sistem eksresi pada manusia
2.
Daya tangkap mengenai sub konsep eksresi pada manusia dengan menggunakan metode penugasan tipe scramble.
3.
Kekurangan dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode penugasan tipe scramble.
4.
Kelebihan dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode penugasan tipe scramble.

G.     Disain Penelitian
Disain pelaksanaan penelitian ini adalah (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; (4) refleksi dalam setiap siklus. (Depdiknas, 2003).
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklus disesuaikan dengan perubahan yang diinginkan.
a.       Perencanaan
Berdasarkan pada pengalaman, pengamatan, dan identifikasi masalah yang dilakukan, pada tahap ini peneliti memilih metode pembelajaran yang dianggap cocok untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar pada konsep Sistem eksresi pada manusia.
b.      Tindakan
Tahapan ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari tahap perencanaan yang telah disusun sebagai upaya meningkatkan hasil belajar pada konsep Sistem eksresi pada manusia. Langkah-langkah yang dilakukan selama tahap ini peneliti melibatkan orang lain dalam hal ini rekan sejawat sebagai observer guna membantu mempertajam refleksi dan evaluasi.

 
c.       Observasi
Kegiatan tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tahap tindakan yang dilakukan oleh observer. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tahap perencanaan dan tindakan yang telah disusun dengan maksud untuk mengetahui apakah pelaksanaan proses yang telah disusun tersebut sudah tercapai atau belum pada sasaran atau tujuan.
d.      Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan hasil analisis tersebut peneliti dapat melihat hasilnya dan menyimpulkan apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Jika tujuan belum tercapai, maka berdasarkan hasil tersebut peneliti kemudian merefleksikan dengan cara menyusun kembali perencanaan untuk perbaikan selanjutnya yang dilaksanakan pada siklus berikutnya.
H.      Teknik Analisis Data
Setelah data-data yang diperoleh, maka selanjutnya dilakukan analisis data untuk mengetahui keberhasilan penelitian. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rata-rata menggunakan rumus:
= ∑X
N
Keterangan:
                   = rata-rata (mean)
∑X = jumlah seluruh skor

N                   = banyaknya subjek
  Uji hepotesis:
1.      Pengujian hipotesis
Sebelum pengujian hipotesis harus dicari dulu nilai z dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
x = banyak data yang termasuk kategori hipotesa
n = banyak data
p = proporsi pada hipotesa
Catatan :
1.      Jika nilai z ≤ -z0,49 maka hipotesis ditolak.
2.      Jika nilai z > -z0,49 maka hipotesis diterima.


0 komentar:

biologi © 2008. This blog is wearing Sederhana, a free XML Blogger Template adopted from Oh My Grid - WP theme by Thomas Arie
Converted to Blogger by Gre [Template-Godown]