SBI adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan tarafnya internasional sehingga
lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. Rumusnya adalah :
SBI = SNP + X
SNP meliputi kompetensi,
1. Lulusan 2. Isi 3.proses 4.pendidik dan tenaga kependidikan
5.sarana&prasarana 6.dana 7. pengelolaan 8. penilaian
X adalah penguatan, pengayaan, pengembangan, perluasan, pendalaman, melalui
adaptasi atau adopsi terhadap standar pendidikan baik dari dalam negeri maupun
luar negeri yang diyakini telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara
internasional umpamanya Cambridge, IB, TOEFL/TOEIC, ISO, UNESCO.
1.“Visi: Terwujudnya insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif secara
internasional”
2.“MISI = Mewujudkan manusia Indonesia cerdas dan kompetitif secara
internasional, yang mampu bersaing dan berkolaborasi secara global.”
3.“SBI menggunakan bahasa Inggris dan menggunakan teknologi komunikasi
informasi (ICT) (p.6)”
4.“STANDAR OUTPUT = Lulusan SBI memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi mutakhir yang canggih serta kemampuan berkomunikasi secara global.
Mampu menerapkan nilai-nilai (religi, ekonomi, seni, solidaritas, dan teknologi
mutakhir dan canggih), norma-norma dan etika global untuk bekerja sama lintas
budaya dan bangsa.”
5.“STANDAR PROSES = A) Pro-perubahan, B) Menumbuhkan dan mengembangkan
daya kreasi, inovasi, nalar dan eksperimentasi”
6.INSTRUMENTAL INPUT: A) Kurikulum Plus X, B) Guru memiliki kompetensi
professional (penguasaan mata pelajaran), pedagogic, kepribadian dan social
bertaraf internasional yang ditunjukkan oleh penguasaan bahasa Inggris. Mampu
menggunakan ICT mutakhir dan canggih (laptop, LCD, dan VCD).
Catatan : Pada lampiran 2 Standar guru SBI haruslah mampu mengajar dalam
bahasa Inggris secara efektif (TOEFL > 500, Kepala Sekolah TOEFL >500,
Pustakawan TOEFL > 450, Laboran TOEFL > 400, Kepala TU harus S-1 dan
TOEFL> 450
7.“Lab.Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, dan IPS”
8.“KEBIJAKAN PENGEMBANGAN: 1. Ekualitas dan aksesibilitas : Siswa miskin
tapi pandai harus diterima dengan subsidi silang”
9. SBI meningkatkan mutu input, proses, dan outputnya, 2)Tatakelola yang
baik (good governance) : partisipatif, transparan, akuntabel, professional,
demokratis, tanggungjawab, layanan prima, tidak KKN, ada kepastian hukum, ada
kepastian jaminan mutu”
STRATEGI PEMBIAYAAN
- Pemerintah Pusat = 50 %
- Pemerintah Propinsi = 30 %
- Pemerintah Kota/Kab. = 20 %
? Kata Jusuf
Kalla, guru Indonesia tidak dapat dipercayai karena mereka akan luluskan semua
anak. Berarti etika profesional mereka rusak. Siapa yang akan memperbaikinya
RAGAM METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran,
Menurut Usman ( 2000 : 4 ) “ … proses pembelajaran merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”
Proses pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat
dalam pembelajaran yang satu sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian
untuk mencapai tujuan. Menurut Sudjana ( 1989 : 30 ) yang termasuk dalam
komponen pembelajaran adalah “ tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian
“Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia, karena
metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang
relatif lama.
Hasil yang
dirasakan dalam waktu dekat dikatakan seabagi dampak langsung (Instructional
effect) sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu yang reltif lama disebut
dampak pengiring (nurturant effect) biasanya bekenaan dengan sikap dan nilai.
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000,194)Macam-macam Metode Pembelajaran :
1. METODE
CERAMAH
Metode
ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu
metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan
anak didik dalam interaksi edukatif.
a. Kelebihan
Metode Ceramah
1) Guru
mudah menguasai kelas.
2) Mudah
dilaksanakan.
3) Dapat
diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4) Guru
mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
b.
Kekurangan Metode Ceramah
1) Kegiatan
pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2) Anak
didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang
lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
3) Bila
terlalu lama membosankan.
4) Sukar
mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
5)
Menyebabkan anak didik pasif.
2. METODE
PROYEK
Metode
proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik
untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya.
Bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar.
a. Kelebihan
Metode Proyek
1) Dapat
merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan
menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan.
2) Melalui
metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam
kehidupan sehari-hari.
b.
Kekurangan Metode Proyek
1) Kurikulum
yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal,
belum menunjang pelaksanaan metode ini;
2)
Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan
memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk
ini;
3) Harus
dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup
fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan;
4) Bahan
pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang
dibahas.
3. METODE
EKSPERIMEN
Metode
eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau
kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode
ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen,
melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan
variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
a. Kelebihan
Metode Eksperimen
1) Metode
ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku;
2) Anak
didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi)
tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan; dan
3) Dengan
metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru
dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi kesejahteraan hidup manusia.
b.
Kekurangan Metode Eksperimen
1) Tidak
cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan
mengadakan eksperimen;
2) Jika
eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk
melanjutkan pelajaran; serta
3) Metode
ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
4. METODE
PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI
Pemberian
tugas dengan arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan
menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai
perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya setelah membaca buku
itu. Dengan demikian, pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak
didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat.
a. Kelebihan
Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1)
Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat
diingat lebih lama; dan
2) Anak
didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif,
bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.
b.
Kekurangan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1)
Seringkali anak didik melakukan penipuan di mana anak didik hanya meniru hasil
pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri;
2) Terkadang
tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan; dan
3) Sukar
memberikan tugas yang memenuhi perbedaan indi¬vidual.
5. METODE
DISKUSI
Diskusi
adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem
kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai
secara mendalam.
a. Kelebihan
Metode Diskusi
1)
Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan
bukan satu jalan (satu jawaban saja).
2)
Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
3) Membiasakan
anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran.
b.
Kekurangan Metode Diskusi
1) Tidak
dapat dipakai pada kelompok yang besar;
2) Peserta
diskusi mendapat informasi yang terbatas;
3) Dapat
dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara; dan
4) Biasanya
orang menghendaki pendekatan yang lebih for¬mal.
6. METODE
LATIHAN
Metode
latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk memelihara
kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk
memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
a. Kelebihan
Metode Latihan
1) Dapat
untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat
dan menggunakan alat-alat.
2) Dapat
untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan,
pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3) Dapat membentuk
kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
b.
Kekurangan Metode Latihan
1)
Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dan pengertian.
2)
Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3)
Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal
yang monoton dan mudah membosankan.
4) Dapat
menimbulkan verbalisme.
7. PICTURE
AND PICTURE
Langkah-langkah
:
1. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.
Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru
menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4. Guru
menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar
menjadi urutan yang logis
5. Guru
menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari
alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai
7.
Kesimpulan/rangkuman
8. NUMBERED
HEAD TOGETHER ((KEPALA BERNOMOR) (SPENCER KAGAN, 1992)
Langkah-langkah
:
1. Siswa
dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru
memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru
memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerjasama mereka
5. Tanggapan
dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6.
Kesimpulan
9. COOPERTIVE
SCRIPT (DANSEREAU CS., 1985)
Skrip
kooperatif :
metode
belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan
mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah
:
1. Guru
membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru
membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan
siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang
berperan sebagai pendengar
4. Pembicara
membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok
dalam ringkasannya.
Sementara
pendengar :
•
Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
• Membantu
mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya
5. Bertukar
peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta
lakukan seperti diatas.
6.
Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
7. Penutup
10. KEPALA
BERNOMOR STRUKTUR (MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)
Langkah-langkah
:
1. Siswa
dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Penugasan
diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai
Misalnya :
siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan
siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
3. Jika
perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari
kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok
lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu
atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4. Laporkan
hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5.
Kesimpulan
11. JIGSAW
(MODEL TIM AHLI) (ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 197 8)
Langkah-langkah
:
1. Siswa dikelompokkan
ke dalam = 4 anggota tim
2. Tiap
orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Tiap
orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota
dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu
dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah
selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai
dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim
ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru
memberi evaluasi
8. Penutup
12.
ARTIKULASI
Langkah-langkah
:
1. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru
menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui
daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4.
Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan
kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5.
Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya
dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil
wawancaranya
6. Guru
mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7.
Kesimpulan/penutup
13. MIND
MAPPING
Sangat baik
digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah
:
1. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru
mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya
permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3. Membentuk
kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4. Tiap
kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5. Tiap
kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru
mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6. Dari
data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru
14. MAKE – A
MATCH (MENCARI PASANGAN)
Langkah-langkah
:
1. Guru
menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok
untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu
jawaban
2. Setiap
siswa mendapat satu buah kartu
3. Tiap
siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4. Setiap
siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal
jawaban)
5. Setiap
siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6. Setelah satu
babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya
7. Demikian
seterusnya
8.
Kesimpulan/penutup
15. THINK
PAIR AND SHARE (FRANK LYMAN, 1985)
Langkah-langkah
:
1. Guru
menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Siswa
diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3. Siswa
diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan
hasil pemikiran masing-masing
4. Guru
memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5. Berawal
dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan
dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
6. Guru
memberi kesimpulan
7. Penutup
16. BERTUKAR
PASANGAN
Langkah-langkah
:
1. Setiap
siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih
sendiri pasangannya).
2. Guru
memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3. Setelah
selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4. Kedua
pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling
menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
5. Temuan
baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan
semula.
17. SNOWBALL
THROWING
Langkah-langkah
:
1. Guru
menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru
membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi
3.
Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4. Kemudian
masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok
5. Kemudian
kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
6. Setelah
siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian
7. Evaluasi
8. Penutup
18. TEBAK
KATA
Media :
Buat kartu
ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada
jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu
ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini
nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga.
Langkah-langkah
:
1. Guru
menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
2. Guru
menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
3. Seorang
siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada
pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang
isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau
diselipkan ditelinga.
4. Sementara
siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya
sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban
tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
5. Apabila
jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk.
Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan
kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
6. Dan
seterusnya
CONTOH KARTU
Perusahaan
ini tanggung-jawabnya tidak terbatas
Dimiliki
oleh 1 orang
Struktur
organisasinya tidak resmi
Bila untung
dimiliki,diambil sendiri
NAH … SIAPA
… AKU ?
JAWABNYA :
PERUSAHAAN PERSEORANGAN
19. KELILING
KELOMPOK
Maksudnya
agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan
kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya
Caranya………….?
1. Salah
satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan pandangan dan
pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
2. Siswa
berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
3. Demikian
seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari
kiri ke kanan
20. COURSE
REVIEW HORAY
Langkah-langkah
:
1. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru
mendemonstrasikan/menyajikan materi
3.
Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4. Untuk
menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan
dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa
5. Guru
membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya
disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö)
dan salan diisi tanda silang (x)
6. Siswa
yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus
berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7. Nilai
siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8. Penutup
0 komentar:
Posting Komentar