Kisaran pasang surut berbeda, ada
yang kurang dari 30 cm di laut terbuka sampai 15 m di teluk yang tertutup.
Banyak faktor sehingga ekologiwan lautan harus mencari informasi tentang pasang
surut jika bekerja di daerah pantai.
6. Lautan itu asin kandungan
garam dilautan adalah 350/00 menurut berat per 1000 bagian air laut.
Kurang lebih 270/00 adalah garam magnesium, garam kalsium dan garam
kalium. Oleh karena itu garam mengalami disosiasi menjadi ion maka dapat
dituliskan sebagai berikiut :
Ion positif
(=kation)
|
Ion negatif
(=anion)
|
||
Natrium
|
10.7
|
Clorida
|
19.3
|
Magnesium
|
1.3
|
Sulfat
|
2.7
|
Kalsium
|
0.4
|
Bikarbonat
|
0.1
|
Kalium
|
0.4
|
Karbonat
|
0.007
|
|
|
Bromide
|
0.07
|
Suhu dan salinitas adalah faktor
pembatas yang penting maka jika diplotkan akan membentuk hidroklimograf.
Hidroklimograf ini mewakili suatu tempat spesifik, sedangkan titik pada suatu
poligon adalah rerata suhu bulanan diplotkan terhadap rerata salinitas bulanan,
dan angka 1menunjukan bulan januari dan 12 menunjukan bulan Desember .
7. Konsentrasi zat hara yang
terlarut rendah dan merupakan faktor pembatas yang penting dalam menentukan
besarnya populasi makluk lautan.
8. Bersifat paradoksik bahwa
lautan dan beberapa makluk yang hidup di lautan lebih tua daripada dasar laut
oleh proses tektonik dan proses sedimenter.
Biota laut sangatlah berlainan
sehingga sukar menemukan kelompok yang dominan. Mahluk hewan seperti
colenterata, anelida, echinodermata, sponge, dan beberapa fillia minor yang
tidak ada atau sedikit di habitat perairan tawar memiliki kedudukan yang paling
penting di ekologik lautan. Bakteri, alga, crustacea , dan ikan memiliki
peranan yang dominan dalam habitat laut dan air tawar. Di sisi lain, tumbuhan
berbiji atau spermatophyta tidak penting di lautan kecuali rumput laut. Insecta
tidak ada kecuali yang ada di perairan payau. Secara ekologik maka crustacea
adalah insecta lautan.
Konsep “continental drift”
menyebutkan bahwa benua di bumi ini bergeser. Pada jutaan tahun yang lalu hanya
ada satu benua, lama kelamaan terjadilah keretakan, dan terjadi pergeseran
sehingga pada waktu ini terdapat benua yang dikenal sekarang. Kulit bumi
terdiri atas lapisan bahan dan lapisan ringan diatas lapisan yang lebih berat.
Pergeseran lapisan yang lebih ringan itulah yang menimbulkan perubahan letak
benua, sehingga terdapat benua yang sekarang antara lain disebut benua Eropa,
Asia, Australia, Afrika, Amerika utara,dan Amerika selatan (Begon dkk, 1990;
Pielou, 1979).
Adanya istilah pelagik yang
meliputi plankton, nekton, dan neuston
yang semunya hidup di perairan laut terbuka. Paparan benua adalah dasar laut
yang dahulu pernah kering jadi bukan dasar laut, dan jaman pencairan es kutub,
lalu ada bagian benua yang tenggelam, dan itulah yang disebut paparan benua.
Paparan benua dibedakan menjadi zona litoral yang disebut juga zona
pasang-surut dan zona neritik. Zona neritik melanjutkan sebagai lereng
kontinental. Perairan diluar zona neritik disebut zona oseanik. Kedalaman
diantara 2000 sampai 5000 m disebut daerah abyssal, dan lebih dalam lagi
disebut daerah hadal. Lapisan air yang masih bisa dipenterasi cahaya disebut
lapisan Eufotik yang di perairan jernih kedalamannya mencapai 200 m, sedangkan
di pantai yang tidak begitu jernih kedalamannya hanya 30 m. Di bawah lapisan
eufotik pada zona oesanik dan zona neritik yang dalam terdapat lapisan afotik.
Perairan laut di daerah tripoka
dan subtropika yang dangkal terdapat ekositem mangrove dan ekositem trumbu
karang yang pembentuk.
Mangrove ialah vegetasi yang tahan salinitas hidup di daerah pasang-surut,
antara lain terdiri spesies tumbuhan yang emergent. Rhizophora mangle merupakn contoh spesies yang sangat jauh ke arah
laut dan Avicennia nitida merupakan
spesies tumbuhan yang sangat dekat ke arah daratan. Ekosistem ini diakibatkan
oleh adanya serasah sehingga terdapat detrus. Mangrove penting sebagai tempat
ipukan mahluk hewan termasuk berbagai ikan, udang, dan lainya (Golley, odum,
dan odum 1962 dalam odum 1971).
Trumbu karang tergolong perairan lautan yang dangkal dan hangat
dengan suhu diatas 180C, dengan kisaran garis lintang utara 300
dampai garis lintang selatan 300. Trumbu karang dibedakan menjadi 3
yang (1) Trumbu Barrier yang di
sepanjang pantai benua, (2) Trumbu Cincin yang di sekekliling
pulau, dan (3) Trumbu Atoll,
merupakan trumbu pembentuk tapal-kuda atau terbentuk seperti cincin dengan
tengahna ada pulau yang di kelilingi oleh Lagoon.
Meskipun karang merupakn hewan
akan tetapi bukan termasuk komunitas Heterotrofik melaikan suatu ekositem
dengan struktur trofik yang melibatkan biomassa yang besar terjadi atas algae.
Trumbu karang bernilai estetik dan rekreasional, dan berguna sebagai pembentuk
daratan serta penahan gempuran ombak terhadap pantai.
4.1.3. ESTUARIUM
Estuarium merupakan perairan
pantai yang semi-tertutup yang memiliki hubungan dengan lautan. Estuarium
depengaruhi oleh aktifitas pasang surut, dalam habitatnya estuarium tercampur
dengan air tawar mengasilkan perairan payau. Muara sungai, teluk di pantai,
rawa pasang surut, dan perairan di belakang pantai barierr merupan contoh
estuarium.
Estuarium merupakan zona
transaksi atau ekton antara habitat perairan tawar dan laut yang bersifat unik.
Estuarium dapat dibedakan salinitas airnya menjadi estuarium yang bersifat
oligoholine, meso-haline dan poli-haline.
Pada salinitasnya estuarium dapat berbeda pada hari bulan dan tahun yang
berlainan. Kecuali estuarium di daerah tropika tertentu, variabilitas merupakan
suatu karakteristik kunci dan organisme yang hidup
0 komentar:
Posting Komentar