Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 08 Maret 2013

RESUME EKOLOGI HEWAN



Kisaran pasang surut berbeda, ada yang kurang dari 30 cm di laut terbuka sampai 15 m di teluk yang tertutup. Banyak faktor sehingga ekologiwan lautan harus mencari informasi tentang pasang surut  jika bekerja di daerah pantai.
6. Lautan itu asin kandungan garam dilautan adalah 350/00 menurut berat per 1000 bagian air laut. Kurang lebih 270/00 adalah garam magnesium, garam kalsium dan garam kalium. Oleh karena itu garam mengalami disosiasi menjadi ion maka dapat dituliskan sebagai berikiut :
Ion positif
(=kation)
Ion negatif
(=anion)
Natrium
10.7
Clorida
19.3
Magnesium
1.3
Sulfat
2.7
Kalsium
0.4
Bikarbonat
0.1
Kalium
0.4
Karbonat
0.007


Bromide
0.07
Suhu dan salinitas adalah faktor pembatas yang penting maka jika diplotkan akan membentuk hidroklimograf. Hidroklimograf ini mewakili suatu tempat spesifik, sedangkan titik pada suatu poligon adalah rerata suhu bulanan diplotkan terhadap rerata salinitas bulanan, dan angka 1menunjukan bulan januari dan 12 menunjukan bulan Desember .
7. Konsentrasi zat hara yang terlarut rendah dan merupakan faktor pembatas yang penting dalam menentukan besarnya populasi makluk lautan.
8. Bersifat paradoksik bahwa lautan dan beberapa makluk yang hidup di lautan lebih tua daripada dasar laut oleh proses tektonik dan proses sedimenter.
Biota laut sangatlah berlainan sehingga sukar menemukan kelompok yang dominan. Mahluk hewan seperti colenterata, anelida, echinodermata, sponge, dan beberapa fillia minor yang tidak ada atau sedikit di habitat perairan tawar memiliki kedudukan yang paling penting di ekologik lautan. Bakteri, alga, crustacea , dan ikan memiliki peranan yang dominan dalam habitat laut dan air tawar. Di sisi lain, tumbuhan berbiji atau spermatophyta tidak penting di lautan kecuali rumput laut. Insecta tidak ada kecuali yang ada di perairan payau. Secara ekologik maka crustacea adalah insecta lautan.
Konsep “continental drift” menyebutkan bahwa benua di bumi ini bergeser. Pada jutaan tahun yang lalu hanya ada satu benua, lama kelamaan terjadilah keretakan, dan terjadi pergeseran sehingga pada waktu ini terdapat benua yang dikenal sekarang. Kulit bumi terdiri atas lapisan bahan dan lapisan ringan diatas lapisan yang lebih berat. Pergeseran lapisan yang lebih ringan itulah yang menimbulkan perubahan letak benua, sehingga terdapat benua yang sekarang antara lain disebut benua Eropa, Asia, Australia, Afrika, Amerika utara,dan Amerika selatan (Begon dkk, 1990; Pielou, 1979).
Adanya istilah pelagik yang meliputi plankton,  nekton, dan neuston yang semunya hidup di perairan laut terbuka. Paparan benua adalah dasar laut yang dahulu pernah kering jadi bukan dasar laut, dan jaman pencairan es kutub, lalu ada bagian benua yang tenggelam, dan itulah yang disebut paparan benua. Paparan benua dibedakan menjadi zona litoral yang disebut juga zona pasang-surut dan zona neritik. Zona neritik melanjutkan sebagai lereng kontinental. Perairan diluar zona neritik disebut zona oseanik. Kedalaman diantara 2000 sampai 5000 m disebut daerah abyssal, dan lebih dalam lagi disebut daerah hadal. Lapisan air yang masih bisa dipenterasi cahaya disebut lapisan Eufotik yang di perairan jernih kedalamannya mencapai 200 m, sedangkan di pantai yang tidak begitu jernih kedalamannya hanya 30 m. Di bawah lapisan eufotik pada zona oesanik dan zona neritik yang dalam terdapat lapisan afotik.
Perairan laut di daerah tripoka dan subtropika yang dangkal terdapat ekositem mangrove dan ekositem trumbu karang yang pembentuk.
Mangrove ialah vegetasi yang tahan salinitas hidup di daerah pasang-surut, antara lain terdiri spesies tumbuhan yang emergent. Rhizophora mangle merupakn contoh spesies yang sangat jauh ke arah laut dan Avicennia nitida merupakan spesies tumbuhan yang sangat dekat ke arah daratan. Ekosistem ini diakibatkan oleh adanya serasah sehingga terdapat detrus. Mangrove penting sebagai tempat ipukan mahluk hewan termasuk berbagai ikan, udang, dan lainya (Golley, odum, dan odum 1962 dalam odum 1971).
Trumbu karang tergolong perairan lautan yang dangkal dan hangat dengan suhu diatas 180C, dengan kisaran garis lintang utara 300 dampai garis lintang selatan 300. Trumbu karang dibedakan menjadi 3 yang (1) Trumbu Barrier yang di sepanjang  pantai benua, (2) Trumbu Cincin yang di sekekliling pulau, dan (3) Trumbu Atoll, merupakan trumbu pembentuk tapal-kuda atau terbentuk seperti cincin dengan tengahna ada pulau yang di kelilingi oleh Lagoon.
Meskipun karang merupakn hewan akan tetapi bukan termasuk komunitas Heterotrofik melaikan suatu ekositem dengan struktur trofik yang melibatkan biomassa yang besar terjadi atas algae. Trumbu karang bernilai estetik dan rekreasional, dan berguna sebagai pembentuk daratan serta penahan gempuran ombak terhadap pantai.
4.1.3. ESTUARIUM
Estuarium merupakan perairan pantai yang semi-tertutup yang memiliki hubungan dengan lautan. Estuarium depengaruhi oleh aktifitas pasang surut, dalam habitatnya estuarium tercampur dengan air tawar mengasilkan perairan payau. Muara sungai, teluk di pantai, rawa pasang surut, dan perairan di belakang pantai barierr merupan contoh estuarium.
Estuarium merupakan zona transaksi atau ekton antara habitat perairan tawar dan laut yang bersifat unik. Estuarium dapat dibedakan salinitas airnya menjadi estuarium yang bersifat oligoholine, meso-haline dan poli-haline.  Pada salinitasnya estuarium dapat berbeda pada hari bulan dan tahun yang berlainan. Kecuali estuarium di daerah tropika tertentu, variabilitas merupakan suatu karakteristik kunci dan organisme yang hidup

0 komentar:

biologi © 2008. This blog is wearing Sederhana, a free XML Blogger Template adopted from Oh My Grid - WP theme by Thomas Arie
Converted to Blogger by Gre [Template-Godown]