Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 08 Maret 2013

proposal penelitian audio visual



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru, baik dalam penyampai materi, penggunaan metode, pengelolaan kelas dan sebagainya. Selain itu, diharapkan kepada guru untuk lebih kreatif untuk melakukan kegiatan pendukung pembelajaran didialam kelas salah satu kegiatan pendukung yang dimaksud adalah dengan menggunakan media audio-visual.
Di era globalisasi ini , program pembelajaran seakan-akan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung, suasana kelas nampak tegang dan membosankan. Guru sibuk menyampaikan materi tanpa mau tau tentang siswanya faham atau tidak. “Paham tidak paham asal materi habis dan urusan menjadi beres”. Kebanyakan guru dalam mendidik selalu monoton atau tidak melakukan variasi-variasi. Banyak guru-guru yang  kurang mengikuti perkembangan teknologi sehingga kurang mampu menggunakan media dalam proses pembelajaran.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran yang dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Fungsi media pendidikan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat peraga bagi guru, melainkan pembawa pesan-pesan informasi dan pesan-pesan pembelajaran yang dibutuhkan peserta didik.
1.2 Identifikasi masalah
Merujuk pada Latar belakang maslah di atas maka dapat di identifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan latar belakang diatas :
1.      Apakah ada pengarauh penggunaan audio-visual terhadap hasil belajar ipa di kelas 6 SD N 2 Talagasari?
2.      Apakah terdapa pengarauh penggunaan audio-visual t hubungan pada prestasi belajar Siswa?

1.3 Pembatasan Masalah
Karena keterbatsan dari segi waktu, kesempatan dan kemampuan peneliti, maka penilitian ini hanya membahas tentang pengaruh dan hubungan antara pengaruh penggunaan audio-visual dengan hasil  belajar siswa kelas VI SD N 2 Talagasari.
1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan prasurvey diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya dalam penelitian diatas sebagai berikut:
1. Bagaimana ada pengarauh penggunaan audio-visual terhadap hasil belajar ipa di kelas 6 SD N    2 Talagasari?


1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukanpengaruh penggunaan audio-visual terhadap hasil belajar dalam MataPelajaran IPA di SD N 2 Talagasari. Namun secara spesifik tujuan penelitian ini bertujuan umtuk memperoleh informasi dan kejelasan tentang:
1. Aktivitas belajar siswa kelas 6 pada mata pelajaran IPA di SD N 2 Talagasari.
2. Pengaruh yang signifikant antara penggunaan audio-visual terhadap aktivitas belajar siswa kelas 6pada mata pelajaran IPA di SD N 2 Talagasari.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat peneliti rangkum kedalalam 2 bagian yaitu:
1. Manfaat Praktis
1.1. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
1.2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
2. Manfaat Teoritis
2.1. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan yang bermanfaat bagi guru IPA sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas.












BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

2.1  KAJIAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian Media Audio-Visual
Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga jenis media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, bahwasanya media audio-visual adalah media yang mencakup 2 jenis media yaitu audio dan visual.
Media Audio-Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu MediaAudio dan Media Visual. Sedangkan Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan Audio-Visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Menurut (Harmawan, 2007) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar)”.
Jika dilihat dari perkembangan Media Pendidikan, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat Bantu guru (teaching aids). Alat Bantu yang dipakai adalah alat Bantu visual misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio-visual atau Audio-Visual Aids (AVA). “Alat Bantu Dengar” seperti : Video Tape, Televisi dan Gambar Hidup (biocope). Akan tetapi media bukan hanya menjadi alat Bantu guru atau seseorang pendidik lainnya, media mempunyai banyak manfaat bagi semua orang untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang dan mempermudah manusia menerima pesan darimana pun.
Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi Audio-Visual aids pada tahun 1940. Istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran. Penekanan utama dalam pengajaran audio-visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman kongkret, tidak hanya didasarkan atas kata-kata belaka. Perkembangan berikutnya adalah munculnya gerakan audiovisual communication yang terjadi pada tahun 1950-an.
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat Bantu audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu alat audiovisual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program pembelajaran.
Menurut seorang ahli komunikasi dan media pendidikan Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki 3 unsur pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak.
Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi Audio-Visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran.
Sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media audio- visual mempunyai sifat sebagi berikut:
• Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
• Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
•Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
• Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai
• Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).

2.1.2 Karakteristik Media Audio- Visual && Jenis-jenisnya
Karakteristik media Audio-Visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua yaitu media audio dan visual. (Miarso: 1986,34).


Media Audio-Visual terdiri atas :
1.AudiovisualDiam
Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti :
a.       Film bingkai suara (sound slide)
Adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci tersebut dari karton atau plastik. Sebagai suatu program film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit.
Dilihat dari ada tidaknya rekaman suara yang menyertainya, program film bingkai bersuara termasuk dalam kelompok media Audio-Visual sedangkan program tanpa suara termasuk dalam kelompok media visual.
Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi. System multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, system multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar.
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional.
Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.
Slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
• Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.
• Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.
• Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai
dengan gambar yang diinginkan.
• Pemakaian tidak terikat oleh waktu.
• Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor.
• Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai.
• Sangat praktis dan menyenangkan.
• Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali
• Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat.
b. Film Rangkai bersuara (Film Strip)
c. Halaman bersuara
2. Audiovisual Gerak
Yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti :
a.       Film suara
Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara.
Film yang dimaksud disni adalah film sebagai alat audio-visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang : proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian2 dalam alam, tatacara kehidupan di Negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya.
Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada 3 macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35 mm.
Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama biasanya bisu. Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah. Sebuah film terdiri dari ribuan gambar.
Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik (1985:104) mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu :
“ The right film in the right place at the right time used in the right way”.
b. Video / VCD
Video sebagai media Audio-Visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif, bias bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film.
Media video Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Kelebihan video :
• Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat
• Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis
• Menghemat waktu
• Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak
c. Film Televisi
Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-Visual dengan disertai unsure gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa.
Selain sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas (TVST) atau Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu system distribusi TV, alat pengirim dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan kabel. Hubungan itu bisa antara sebuah kamera dan alat penerima di dalam ruang yang sama, bisa pula beberapa kelas dihubungkan dengan satu sumber ruang yang sama, sehingga penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan.
Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan : “Television is an electronic motion picture with con joinded or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.
d. Film Gelang (Loop Film)
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi :
• Audiovisual Murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film/video audio cassette.
• Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
Dan dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi, Pertama, media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama. Kedua, media dengan daya liput yang terbatasoleh ruang dan tempat. Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti, film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.
2.1.3  Aktivitas Belajar Siswa
a. Pengertian Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubhan pengetahuan-pengetahua, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebgai latihan yang dilaksanakan secara sengaja.
b. Jenis Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip diatas, diharapkan kepada guru untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Diatas jenis-jenis aktivitas yang dimaksud dapat digolongkan menjadi:
1) Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan.
2) Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mengucapkan, melafazkan, dan berfikir.
3) Listening Aktivities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran.
4) Motor Activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk mengekspresikan bakat yang dimilikinya.

2.2 Kerangka Berpikir
Berdasarkan gambar diatas maka akan diketahui apakah ada pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan audio-visual dalam mata pelajaran IPA (variabel x), terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA (variabel y). Lalu denagn diketahui pengaruhnya sehingga memungkinkan kemudahan bagi guru untuk menyusun rencana kerja yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas.
2.3 Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto mendefinisikan hipotesis sebagai “suatu jawaban yang besifat sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang akan terkumpul“. Berdasarkan pendapat diatas maka akan peneliti rumuskan bahwa terdapat  pengarauh penggunaan audio-visual terhadap hasil belajar ipa di kelas 6 SD N 2 Talagasari





BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah siswa SD N 2 Talagasari kelas 6 kecamatan Kawali, alasan memilih SD N 2 Talagasari kelas 6dikarenakan faktor lokasi dan keadaan dimana penelitia merasa perlu melakukan penelitian ini. Rencana dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini selama 6 bulan, mulai dari bulan Agustus dan berakhir pada bulan Februari. Penelitian ini bertempat di SD N 2 Talagasari.
3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Untuk menemukan Pengaruhpenggunaan audio-visual dengan hasil  belajar siswa kelas VI SD N 2 Talagasari terhadap hasil belajar Siswa Kelas 6 pada Mata Pelajaran IPA, dengan unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan determinatif yaitu denagn mencari pengaruh yang ditimbulkan Pengaruh penggunaan audio-visual dengan hasil  belajar.
3.3 Populasi
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek sebagai sumber data yang meminlki cirri-ciri/karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Karakteristik dalam penelitian ini adalah; Distribusi Siswa Kelas 6.
Di SD N 2 Talagasari
NO
KELAS
JUMLAH SISWA
1
6
20

3.4 Instrument Penelitian
            Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah:
1.      Pengembangan instrumen
      Dalam penelitian ini, untuk mencapai hasil yang diharapkan maka dalam pengembangan instrumennya dengan mengemukakan kisi-kisi instrumennya.

2.      Uji coba instrumen
Sebelum instrumen digunakan sebagai alat pengumpul data, maka instrumen tersebut diujicobakan pada 20 siswa  Malang yang akan dijadikan sampel. Uji coba instrumen dimaksudkan agar instrumen yang berupa soal  harus valid dan reliabilitas sebelum disebarluaskan kepada responden.
      Kevaliditasan instrumen, apabila mempunyai validitas tinggi jika butir-butir yang membentuk instrumen tidak menyimpang dari fungsi instrumen. Untuk mendapatkan instrumen yang valid, maka peneliti akan menguji angket melalui analisis butir soal. Mengenai hal tersebut
Arikunto (2002:169) menyatakan bahwa “untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total”. Teknik validitas melalui analisis butir soal dengan rumus korelasi product moment dari pearson. Kriteria butir soal yang valid adalah jika rxy  r tabel dan butir instrumen yang dikatakan tidak valid jika rxy  r tabel.
Arikunto (2002:170) menjelaskan “reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sehingga alat pengumpul data karena instrumen sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabilitas akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga”.   Untuk mencari reliabilitas kebiasaan belajar dan prestasi belajar menggunakan rumus alpha.
Bila instrumen reliabel berdasarkan uji coba, maka instrumen tersebut dapat digunakan sebagai insrtumen pengumpulan data.

3.5  Prosedur Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan media pembelajaran dengan menggunakan audio-visual pada mata pelajaran IPA maka peneliti akan menggunkan teknik langsung terjun kelapangan yang berupa observasi. Karena dengan instrument pengumpulan data semacam ini peneliti rasa data yang akan dikumpulkan lebih akurat bila kita mengamati sendiri apa yang akan terjadi dilapangan tersebut.
3.6 Teknik Analisias Data
Teknik analisis data yang akan dipakai untuk menjawab masalah 1 dan 3 adalah analisis prosentase dengan rumus:
Keterangan:
Me : Mean (rata-rata)
: Epsilon (baca: jumlah)
Mengenai jenis kegiatan ekstrakurikuler dan jenis aktivitas belajar siswa akan dianalisis dengan memaparkan dalam bentuk kalimat. Sedangkan mengenai Pengaruhpenggunaan audio-visual terhadap aktivitas belajar siswa kelas 6 pada mata pelajaran IPA di SD N 2 Talagasari akan digunakan rumus regresi sebagai berikut:
Keterangan:
n : Jumlah sampel
Xi : Jumlah score variabelX
Yi : Jumlah score variabel Y
3.7 Hipotesis Statistik
Berdasarkan uraian dari laporan penelitian yang penliti lakukan pada SD N 2 Talagasari Kecamatan Kawali tentang pengaruh penggunaan media Audio-visual terhadap hasil belajar siswa. Dan pengaruh yang dihasilkan sangat signifikan.


















KATA PENGANTAR
Bismilahirrohmannirrohim
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan izin dan ridho-Nya Proposal Penelitian Prasurvey ini dapat penyusun rampungkan.
Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kedamaian dan rahmat bagi semesta alam.
Proposal Penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri dari mata Kuliah Metodologi Penelitian. Dan terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu, dan teman-teman yang ikut serta dalam penysunan Proposal yang mengambil judul atau kajian tentang Pengaruhpenggunaan audio-visual terhadap aktivitas belajar siswa kelas 6 pada mata pelajaran IPA di SD N 2 Talagasari Kami berharap makalah ini sedikit banyaknya memberikan manfaat khususnya bagi penyusun sendiri umum ya bagi semuanya.
Akhirnya kepada Allah jua penyusun memohon ampun, kalau sampai terjadi kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Besar harapan kami atas masukan guna perbaikan isi materi dari makalah ini.
Semoga apa yang kami susun bermanfaat.
Amien ya Robal’alamin.
Ciamis,15 April 2012

















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. …. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Maslahh………………………………………………………. 1
1.2 Identifikasi Maslah……………………………………………………………… 2
1.3 Pembatasan Maslah…………………………………………………………….. 2
1.4 Perumusan Masalah…………………………………………………………….. 2
1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………………………… 3
BAB II : KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
2.1 Kerangka Teori…………………………………………………………………… 4
2.2 Kerangaka Berfikir……………………………………………………………….. 5
2.3 Penelitian Yang Relevan……………………………………………………… 6
2.4 Hipotesis Penelitian…………………………………………………………….. 6
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian…………………………………… 7
3.2 Metodologi Penelitian…………………………………………………………. 7
3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel……………………………… 7
3.4 Instrumen Penelitian ( termasuk uji coba instrumen)……………….. 9
3.5 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………… 9
3.6 Teknik Analisis Data…………………………………………………………… 9
3.7 Hipotesis Statistik………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA










DAFTAR PUSTAKA

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta ; PT Rineka Cipta.
Dr. M. Sobry Sutikno. 2009. Belajar dan pembelajaran “Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil”. Bandung; Prospect.
Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta ; Raja Grofindo Persada.
Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc, dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Dr. Nana Sudjana dkk. 2007 .Teknologi Pengajaran. Bandung; Sinar Baru Algensindo.
Prof. Dr. H. Aminuddin Rasyad. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Timur ; Uhamka Press.
M. Basyirudin Usman-Asnawir. 2002. Media pembelajaran. Jakarta; Delia Citra Utama.

# Situs Internet dengan alamat :
• http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-bersuara/ (11:57, Senin 30-03-2011)
Diposkan oleh Robiatul Fazriah di 21:07


0 komentar:

biologi © 2008. This blog is wearing Sederhana, a free XML Blogger Template adopted from Oh My Grid - WP theme by Thomas Arie
Converted to Blogger by Gre [Template-Godown]