PUPUK BOKASHI
Bokashi adalah bahan organik
yang telah difermentasikan dengan teknologi EM4 yang dapat digunakan sebagai
pupuk organik untuk meyuburkan tanah, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
dan produksi tanaman.
Bokashi mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan pupuk organik lainnya
antara lain ;kandungan unsure haranya tinggi ,unsurharanya sempat diserap oleh
akar tanaman serta proses pembuatannya relatif muda dan cepat.
Pembuatan pupuk bokashi mempunyai tujuan untuk
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisika,
biologi dan kimia tanah serta memperbaiki struktur dan tekstur tanah
Pembuatan pupuk bokashi dapat dilakukan dengan proses fermentasi bahan
organik berupa kotoran ternak, dedak, sekam. Semakin beragam bahan
organik yang digunakan, maka semakin kaya pula kandungan unsur hara dalam pupuk
bokashi tersebut. Proses pencampuran bahan kaku bokashi harus benar-benar
merata dan kandungan air adonan yang baik yaitu 30 persen (bila adonan dikepal
dengan tangan, air tidak keluar dan adonan dilepas kembali maka adonan akan
mekar). Dalam proses fermentasi, adonan dapat digundukan di atas lantai
/tanah dengan ketinggian1 5 s/d 20 cm, lalu ditutup atau dapat pula adonan
dimasukkan kedalam karung, diikat dan dipanjangkan dilantai/tanah.
Periksa suhu setiap 8 jam dan tertahankan suhu 40 sampai 50 derajat
celcius. Bila suhu melebihi 50 derajat celcius ,maka gundukan ataupun karung
bokashi perlu dibalik-balik agar suhu turun menjadi 40 sampai 50 derajat
celcius .setelah 4 sampai 7 hari, bokashi telah terfermentasi dan siap
digunakan sebagai pupuk organik.
Cara Pembuatan Pupuk Bokashi :
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan pupuk bokashi,
kotoran ternak berupa EM4, dedak, gula/tetes, kotoran ternak, karung
plastik/terpal, gelas ukur, termometer, termasuk tempat pembuatannya
Pelaksanaan pembuatan pupuk bokashi:
-
Siapkan limbah tanaman dan limbah pakan ternak 80%, pupuk kandang 10%
dan dedak 5%.
-
Campurkan semua bahan yang sudah disiapkan sampai merata.
-
Larutkan tetes/gula ke dalam air dengan dosis 10 cc gula/tetes per liter
air.
-
Larutkan EM4 ke dalam larutan gula/tetes dengan dosis 10 cc EM4 per
liter larutan gula/tetes.
-
Siram larutan EM4 diatas gundukan bahan secara perlahan lahan sambil
diaqduk sampai kandungan air adonan mencapai 40%. Untuk membuktikan kalau
kandungan air adonan sudah mencapai 40%, maka adonan dikepal dan dilepas
kembali secara perlahan (kalau adonan tidak megar, maka kandungan air adonan
sudah berkisar kurang lebih 40%).
-
Adonan digundukan dengan ketinggian 15 sampai 20 cm lalu di tutup atau
dapat juga di masukkan kedalam karung plastik, diikat dan dipanjangkan
lantai atau balai-balai.
-
Setelah selesai proses pembuatan pupuk bokashi, maka peralatan yang
dipakai dalam pambuatan bokashi dibersikan dan disimpan pada tempat semula.
-
Pengecekan suhu dilakukan setiap 8 jam sekali. Jika suhu melebihi 500
celcius, maka gundukan ataupun karung harus dibalik-balik sampai suhu turun
menjadi 400 celcius sampai 500 celcius.
-
Setelah difermentasi selama 4 sampai 7 hari, pupuk bokashi telah
terfermentasi dan siap digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar