BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup
didunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya matahari sangat
menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan
untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya
merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara
fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses
metabolisme yang lain di dalam tanaman.
Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4, C3, dan CAM
memiliki reaksi fisiologi yang berbeda terhadap pengaruh intensitas, kualitas,
dan lama penyinaran oleh cahaya matahari (Onrizal, 2009). Selain itu, setiap
jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal fotoperiodisme, yaitu
lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman. Perbedaan respon tumbuhan
terhadap lama penyinaran atau disebut juga fotoperiodisme, menjadikan tanaman
dikelompokkan menjadi tanaman hari netral, tanaman hari panjang, dan tanaman
hari pendek.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu,
kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala
etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan
daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Gejala
etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangnya cahaya atau tanaman berada di
tempat yang gelap. Cahaya juga dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor)
pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena dapat memacu difusi auksin ke
bagian yang tidak terkena cahaya. Cahaya yang bersifat sebagai inhibitor
tersebut disebabkan oleh tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan
fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang
tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat
dengan kondisi relative pendek, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar
dan batang kecambah lebih kokoh.Dikarenakan sinar matahari sangat penting dan
memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana peranan cahaya matahari terhadap kehidupan
- Bagaimana proses tanaman mendapatkan energi?
- Bagaimana pengaruh cahaya terhadap kehidupan tanaman?
- Bagaimana pengaruh cahaya terhadap perkecambahan?
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui peranan cahaya matahari terhadap kehidupan.
- Untuk mengetahui proses tanaman mendapatkan energi.
- Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kehidupan tanaman.
1
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Cahaya
Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari
diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima oleh
bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut
radiasi dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan
medium untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi
berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan kecepatan cahaya.
Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam
mikron (Tjasjono, 1995:55).
2.2 Pengetian Tumbuhan
Tumbuhan adalah salah satu benda hidup
yang terdapat di alam semesta.
Tumbuhan adalah organisme benda hidup
yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya, organisme yang menjalankan proses
fotosintesis
adalah diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari
untuk menjalani proses fotosintesis. Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang
mampu menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis.
Jika dihubungkan dengan
fotosintesis, tanaman dibedakan menjadi 3, yaiu tanaman C3, C4 dan tanaman CAM.
Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4, dan CAM adalah pada reaksi
yang terjadi di dalamnya. Pada tanaman yang bertipe C3 produk awal
reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam 3-fosfogliserat
atau PGA. Terdiri atas sekumpulan reaksi kimia yang berlangsung di dalam stroma
kloroplas yang tidak membutuhkan energi dari cahaya mataharai secara langsung.
Sumber energi yang diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis. Sekumpulan
reaksi tersebut terjadi secara simultan dan berkelanjutan. Memerlukan energi
sebanyak 3 ATP. PGAL yang dihasilkan dapat digunakan dalam peristiwa yaitu
sebagai bahan membangun sel, untuk pemeliharaan sel dan disimpan dalam bentuk
pati. Berdasarkan proses reaksi yang terjadi pada tanaman C3, telah diketahui
bahwa tanaman C3 dapat tumbuh baik dibawah naungan tau ditempat yang intensitas
mataharinya rendah.
Tanaman C4 adalah tanaman yang mampu hidup di lahan yang terpapar intensitas
matahari penuh. Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal
reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat,
malat, dan aspartat ( hasilnya berupa asam-asam yang berkarbon C4). Reaksinya
berlangsung di mesofil daun, yang terlebih dahulu bereaksi dengan H2O
membentuk HCO3 dengan bantuan enzim karbonik anhidrase. Memiliki sel
seludang di samping mesofil. Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan 2 ATP.
Tanaman c4 juga mengalami siklus calvin seperti peda tanaman C3 dengan bantuan
enzim Rubisko.
2
Sedangkan pada tanaman tipe CAM yang
menjadi ciri mendasarnya adalah memiliki daun yang cukup tebal sehingga laju
transpirasinya rendah. Stomatanya membuka pada malam hari. Pati diuraikan
melalui proses glikolisis dan membentuk PEP. CO2 yang masuk setelah
bereaksi dengan air seperti pada tanaman C4 difiksasi oleh PEP dan
diubah menjadi malat. Pada siang hari malat berdifusi secara pasif keluar dari
vakuola dan mengalami dekarboksilasi. Melakukan proses yang sama dengan tanaman
C3 pada siang hari yaitu daur Calvin. Melakukan proses yang sama dengan tanaman
C4 pada malam hari yaitu daur Hatch dan Slack.
2.3 Pengertian Fotosinesis
Dalam hubungan antara cahaya matahari dengan tanaman, selalu terdapat
keterkaitan antara sinar matahari dan proses fotosintesis. Fotosintesis
merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari
dan enzim-enzim. fotosintesis adalah fungsi utama
dari daun tumbuhan. Proses fotoseintesis ialah proses dimana tumbuhan menyerap karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan
oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel
yang disebut kloroplast. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam
fotosintesis. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut
mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati
lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat
terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6
(glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa
dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah kebalikan dengan persamaan di atas.
Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain
akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.
3
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Cahaya dan Peranan dalam Kehidupan
Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari
diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima oleh
bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut
radiasi dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan
medium untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi
berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan kecepatan cahaya.
Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam
mikron (Tjasjono, 1995:55).
Bagi manusia dan hewan cahaya matahari berfungsi sebagai penerang. Sedangkan
bagi tumbuhan dan organisme berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya
diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO₂ dan air untuk membentuk
karbohidrat.
Lebih lanjut, adanya sinar matahari merupakan sumber dari energi yang
menyebabkan tanaman dapat membentuk gula. Tanpa bantuan dari sinar matahari,
tanaman tidak dapat memasak makanan yang diserap oleh tanah, yang mengakibatkan
tanaman menjadi lemah atau mati (AAK, 1983:18)
3.2 Proses Tanaman Mendapatkan Energi
Pada kegiatan budaya pertanian, Pengaruh unsur cahaya menjadi perhatian serius.
Hal tersebut dikarenakan hampir semua objek agronomi berupa tanaman hijau yang
memiliki kegiatan fotosintesa. Penerapan energi pelengkap dalam bentuk kerja
manusia dan hewan, bahan bakar, mesin, alat-alat pertanian, pupuk, dan,
obat-obatan tidak lain adalah sebagai usaha untuk meningkatkan proses konversi
energi matahari ke dalam bentuk produk tanaman (Jumin, 2008:8).
Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi oleh tanaman. Hanya cahaya
tampak saja yang dapat berpengaruh pada tanaman dalam kegiatan fotosintesisnya.
Cahaya itu disebut dengan PAR (Photosynthetic Activity Radiation) dan mempunyai
panjang gelombang 400 mili mikron sampai 750 mili mikron (Jumin, 2008:9).
Tanaman juga memberikan respon yang berbeda terhadap tingkatan pengaruh
cahaya yang dibagi menjadi tiga yaitu, intensitas cahaya, kualitas
cahaya, dan lamanya penyinaran (Jumin 2008:08).
Oleh tumbuhan radiasi matahari berupa cahaya tampak ditangkap oleh klorofil
pada tanaman dalam proses yang disebut proses fotosintesis. Hasil fotosintesis
menjadikan bahan utama untuk proses pertumbuhan dan cadangan makanan
tanaman.Proses fotosintesis pada tanaman dilakukan di siang hari dikala
matahari menyinari bumi. Dengan menggunakan cahaya matahari tumbuhan mengubah
gas karbondioksida dan unsur-unsur mineral dalam tanah serta air untuk
menghasilkan gula (glukosa) dan oksigen. Proses ini dilakukan oleh zat hijau
daun bernama klorofil yang berada di daun dan dilindungi oleh lapisan lilin untuk
mencegah penguapan. Gula hasil fotosintesis disimpan tumbuhan sebagai cadangan
energi, dan oksigen sebagai hasil sampingannya.
4
Gula yang telah dibuat
kemudian digunakan oleh tumbuhan untuk proses metabolismenya. Pemanfaatan
energi gula oleh tumbuhan memerlukan serangkaian proses sehingga
energi yang ada dalam bentuk gelombang elektromagnetik
tersebut dapat diubah menjadi energi kimia (ATP dan
NADPH) yang dikenal dengan reaksi terang. Hasil
reaksi terang ini (ATP dan NADPH) selanjutnya dapat
dimanfaatkan dalam reaksi metabolisme khususnya reduksi CO.
Seperti telah kita ketahui, reaksi fotosintesis terdiri atas dua tahapan yaitu
: tahapan Reaksi Terang ( disebut juga Reaksi Hill ) dan Reaksi Gelap
( disebut juga Reaksi Blackman atau siklus Calvin ). Masing-masing tahapan
menunjukkan proses reaksi yang berbeda. Namun keduanya merupakan satu rangkaian
reaksi yang tak terpisahkan dari reaksi fotosintesis. Perbedaan antara
reaksi terang dengan reaksi gelap, secara ringkas dijelaskan dalam tabel
seperti berikut ini.
Tabel 3.3 Perbedaan reaksi gelap dan reaksi terang
NO
|
DILIHAT DARI
|
REAKSI TERANG
|
REAKSI GELAP
|
1.
|
Tempat berlangsung
|
bagian kloroplas bernama Grana
|
bagian kloroplas bernama Stroma
|
2.
|
Sumber energi
|
Cahaya / matahari
|
ATP dan NADPH2 dari reaksi terang
|
3.
|
Proses yang terjadi
|
Fotolisis : pemecahan H2O menggunakan energi cahaya
menjadi ion Hidrogen dan oksigen
|
Fiksasi : pengikatan CO2 , penyusunan /
pengkombinasian hydrogen dg karbondioksida membentuk gula
|
4.
|
Hasilnya
|
O2, ATP dan NADPH2
|
Karbohidrat sederhana
|
3.3 Peranan Cahaya terhadap tumbuhan
- Fotoperiodisme adalah respon dari suatu organisme terhadap lamanya penyinaran sinar matahari.
- Fotoenergetic adalah pertumbuhan yang dipengaruhi oleh banyaknya energi yang diserap dari sinar matahari oleh bagian tanaman
- Fotocybernetic adalah tingginnya itensitas cahaya yang menyebabkan fotosintesis.Cahaya merah merupakan cahaya yang paling optimal yang bisa. Diserap oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
- Fotodestruktif Merupakan tingginya intensitas cahaya yang mengakibatkan fotosintesis semakin tidak bertambah lagi dikarenakan tanaman mengalami batas titik jenuh cahaya sehingga bukan menjadi sumber energy tetapi sebagai perusak.
- Fotomorfogenesis Merupakan pengendalian morfogenesis oleh cahaya
a.
Contoh :
Kaktus (modifikasi daun)
- Fototropisme Merupakan pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya
a.
Contoh :
tanaman yang bergerak menuju cahaya, misalnya tumbuhan yang ditanam di tempat
gelap, batangnya akan condong ke arah cahaya.
5
7. Fotorespirasi adalah sejenis respirasi
pada tumbuhan
yang dibangkitkan oleh penerimaan cahaya yang diterima oleh daun. Diketahui pula bahwa
kebutuhan energi dan ketersediaan oksigen dalam sel
juga memengaruhi fotorespirasi. Walaupun menyerupai respirasi (pernapasan)
biasa, yaitu proses oksidasi yang melibatkan oksigen, mekanisme respirasi karena
rangsangan cahaya ini agak berbeda dan dianggap sebagai proses fisiologi
tersendiri.Proses yang disebut juga "asimilasi cahaya oksidatif" ini
terjadi pada sel-sel mesofil daun dan diketahui merupakan gejala umum pada tumbuhan C3, seperti kedelai
dan padi.
Lebih jauh, proses ini hanya terjadi pada stroma dari kloroplas,
dan didukung oleh peroksisom dan mitokondria
3.4 Cahaya sebagai sumber energi dan
terutama untuk vegetasi mempunyai tiga faktor penting, yaitu :
3.4.1 Intensitas
Cahaya
Di daerah tropis dengan intensitas
yang tinggi fotooksidasi lebih kecil dibandingkan di daerah sedang karena itu
foto respirasinya cepat. Hal ini mengakibatkan sintesis protein kurang.
Intensitas cahaya matahari
menunjukkan pengaruh primer pada fotosintesis, dan pengaruh sekundernya pada
morfogenetik. Pengaruh terhadap morofogenetik hanya terjadi pada intensitas
rendah (Fitter dan Hay, 1991:54). Pengaruh tanaman dalam kaitannya dengan
intensitas cahaya salah satunya adalah penempatan daun dalam posisi di mana
akan diterima intersepsi cahaya maksimum. Daun yang menerima intensitas
maksimal adalah daun yang berada pada tajuk utama yang terkena sinar matahari
(Fitter dan Hay, 1991:54).
Masing-masing tanaman memiliki
reaksi yang berbeda terhadap intensitas cahaya. Berdasarkan perbedaan reaksi
tersebut, tanaman dibedakan menjadi tanaman C3, C4, CAM. Tanaman C3 adalah
tanaman yang hidup baik pada intensitas cahaya rendah, dan tanaman C4 adalah
tanaman yang hidup baik pada intensitas cahaya tinggi, sedangkan tanaman CAM
adalah tanaman yang hidup didaerah kering.
Penelitian yang dilakukan oleh Grime
dalam Fitter dan Hay (1991:55) membuktikan bahwa tanaman yang terbiasa hidup
tanpa naungan seperti Arenaria servillifolia memperlihatkan kondisi yang
tidak dapat berkembang dan tumbuh jika diberi naungan. Hal tersebut terbukti
oleh habisnya persediaan karbohidat.
6
Lebih lanjut, jika tanaman yang
tanpa naungan ternaungi, terdapat beberapa kemungkinan yang akan terjadi.
Masalah yang dihadapi oleh sebuah daun yang ternaungi adalah untuk
mempertahankan suatu keseimbangan karbon yang positif, dan kerapatan pengaliran
di mana keadan ini tercapai, merupakan titik kompensasi. Dibawah intensitas
cahaya yang rendah terdapat tiga pilihan, yaitu : Pengurangan kecepatan
respirasi, peningkatan luas daun untuk memperoleh permukaan absorbsi cahaya
yang lebih besar; dan peningkatan kecepatan fotosintesis setiap unit energi
cahaya dan luas daun.
3.4.2 Kualitas Cahaya
Kualitas cahaya berpengaruh berbeda
terhadap proses-proses fisiologi tanaman. Tiap proses fisiologi di dalam
respon terhadap kualitas cahaya juga berbeda-beda sehingga di dalam
menganalisis komposisi cahaya untuk tiap-tiap proses fisiologi tersebut sangat
sukar. Tiap-tiap spesies tanaman juga mempunyai tanggapan yang berbeda-beda
terhadap tiap kualitas cahaya.
Radiasi energi yang diterima oleh
bumi dari matahari berbentuk gelombang elektromagnetik yang bervariasi
panjangnya yaitu dari 5000-290 milimikron. Rangkaian spektrum matahari ini
dapat dikelompokan berdasarkan panjang gelombangnya. Cahaya mempunyai sifat
gelombang dan sifat partikel.
Cahaya hanya merupakan bagian dari
energi cahaya yang memiliki panjang gelombang tampak bagi mata manusia sekitar
390-760 nanometer. Sipat partikel cahaya biasanya diungkapkan dalam pernyataan
bahwa cahaya itu datang dalam bentuk kuanta dan foton, yaitu paket energi yang
terpotong-potong dan masing-masing mempunyai panjang gelombang tertentu.
Cahaya memberikan energi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman/pohon secara langsung melalui tumbuhan
hijau atau melalui organisme lain, hal ini tergantung kepada zat-zat organik
yang disintesa oleh tumbuhan hijau. Kualitas cahaya berkaitan erat dengan panjang
gelombang, dimana panjang gelombang ungu dan biru mempunyai foton yang lebih
berenergi bila dibanding dengan panjang gelombang jingga dan merah. Kualitas
cahaya dibedakan berdasarkan panjang gelombang menjadi.
Panjang
gelombang 750-626 mu adalah warna merah.
Panjang
gelombang 626-595 mu adalah warna orange/jingga.
Panjang
gelombang 595-574 mu adalah warna kuninga.
Panjang
gelombang 574-490 mu adalah warana hijau.
Panjang
gelombang 490-435 mu adalah warna biru.
Panjang
gelombang 435-400 mu adalah warna ungu.
7
Semua warna-warni dari panjang
gelombang ini mempengaruhi terhadap fotosintesis dan juga mempengaruhi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pohon baik secara generatif maupun vegetatif,
tetapi kuning dan hijau dimanfaatkan oleh tanaman sangat sedikit, panjang
gelombang yang paling banyak diabsorbsi beada di wilayah violet sampai biru dan
orange sampai merah.
Variasi harian dan variasi musiman
tidak hanya mempengaruhi masukan energi, tetapi juga suatu masukan faktor
periode yang penting. Panjang siang hari pada waktu yang berbeda dalam satu
tahun, untuk organisme yang non tropis dan merupakan indikator yang paling
dapat dipercaya dan sebagian besar tanaman bersifat fotoperiodik. Irradiasi
langsung pada dini hari dan senja hari mengandung banyak radiasi panjang
gelombang yang disebabkan oleh celah atmosfer yang lebih panjang dan berakibat
penghamburan gelombang pendek.
Cahaya dengan kualitas yang
berbeda-beda ditemukan dalam dua keadaan terestial bumi ini : di bawah kanopi
daun dan di daerah dengan altitut tinggi. Pada daerah yang memiliki altitut
tinggi, terjadi radiasi dengan penambahan jumlah sinar utra-violet (UV). Di
daerah yang altitutnya lebih rendah, UV disaring oleh atmosfir terutama oleh
oksigen dan ozon.
Tetapi perbedaan UV di tempat tinggi dan rendah secara relatif hanya memiliki
pengaruh yang kecil pada vegetasi tempat yang tinggi. Caldwell (1968)dalam
(Fitter dan Hay, 1991) menemukan peningkatan sebesar 26% radiasi matahari
langsung pada pita 280-315 nm pada ketinggian 4450 m bila dibandingkan dengan
tempat pada ketinggian 1670 m, tetapi hal ini sebagai besar diimbangi oleh
suatu penurunan dalam radiasi UV difusi, sehingga sinar UV tidak terlalu nampak
berbahaya bagi tanaman (Fitter dan Hay, 1991).
Rangsangan cahaya pada perkecambahan merupakan satu peristiwa yang dapat
melibatkan fitokrom, yaitu komponen daun yang peka terhadap cahaya merah dan
infra merah. Biji dengan ciri peka terhadap rangsangan dapat berkecambah jika
terkena cahaya merah. Akan tetapi biji menjadi tidak akan berkecambah jika
diberi cahaya inframerah.
Hal tersebut diperkuat dengan beberapa peneliti yang memperlihatkan bahwa biji
yang peka terhadap cahaya tidak akan berkecambah dibawah kanopi daun (black,
1969 ; stoutjesdijk, 1972 ; King, 1975 dalam Fitter dan Hay, 1991:50).
Menurut Gorski dalam Fitter dan Hay (1991:50) peningkatan derajat Infra
merah dapat menghambatan perkecambahan tujuh spesies biji-biji yang
tumbuh baik jika diberi rangsangan cahaya.
Kasperbauer dan Peaslee dalam Fitter dan Hay (1991:50) berturut-turut
menunjukkan bahwa tanaman yang diberi perlakuan FR (dianalogikan untuk
tanaman-tanaman di bagian tengan barisan) daun-daunnya lebih panjang, lebih
sempit dan lebih ringan dengan stomata yang lebih sedikit dan klorophyl per
unit luasan yang lebih sedikit. Asimilasi karbondioksida sama atas dasar satuan
luasan, tetapi lebih besar berdasarkan berat sehelai daun, yag memperlihatkan
bahwa tanaman-tanaman yang diberi perlakuakn FR telah mempertahankan asimilasi
fotosintetik pada kerapatan pengaliran yang lebih rendah dengan meningkatkan
luas daun (Fitter dan Hay, 1991:50).
8
Pengaruh variasi kualitas cahaya pada tanaman baru
saja diamati akhir-akhir ini. Erez dan Kadman-Zahavi dalam Fitter dan Hay
(1991:50) menanam pohon peach (Prunus persica) pada keadaan ternaungi
akan menghalangi secara berturut-turut cahaya biru (tidak ada transmisi di atas
550 nm), biru dengan FR (tembus cahaya di atas 660 nm), dan merah dengan FR
(tembus cahaya di atas 500 nm). Mereka nememukan bahwa luas daun terbesar
terdapat pada keadaan R + FR dan terkecil di bawah biru + FR dan penaungan
terbuka (Stoutjesdijk dalam Fitter dan Hay, 1991:51).
3.4.3 Fotoperiodisitas
Fotoperiodisitas yaitu panjangnya
penyinaran matahari pada siang hari. Biasanya dari daerah tropik semakin ke
kutub panjang penyinaran matahari semakin panjang. Dalam hal ini kita mengenal
tanaman hari panjang, dan tanaman hari pendek.
Tanaman hari panjang : Tanaman yang baik hidupnya pada
suatu daerah maupun untuk ke fase generatif memerlukan panjang hari penyinaran
kurang dari 12 jam.
Tanaman hari pendek : Tanaman yang baik hidupnya pada
suatu daerah maupun untuk ke fase generatif memerlukan panjang hari penyinaran
kurang dari 12 jam.
Meskipun sejumlah spesies terbukti tidak peka terhadap
faktor panjang penyinaran tetapi hal ini menentukan apakah tanaman-tanaman
tersebut hanya dapat membentuk bagian-bagian vegetatif saja.
Juga panjang penyinaran menentukan apakah
tanaman-tanaman tersebut akan membentuk internodia yang panjang atau yang lebih
pendek daripada internodia yang normal. Di dalam tanaman hari pendek panjnagnya
penyinaran merupakan faktor pembatas yang berakibat membentuk bagian-bagian
vegetatif yang bersifat gigas (besar) sedang pembungaannya dikekang. Tanaman hari
panjang jika tanaman pada daerah yang panjang penyinarannya lebih pendek akan
menunjukkan pertumbuhan internodia yang lebih pendek dan cenderung membentuk
roset dan pembungaan tanaman hari panjang ini akan dikekang.
3.5 Pentingnya Cahaya Terhadap Tanaman
Cahaya dalam hubungannya dengan proses pertumbuhan
tanaman dapat mempunyai beberapa macam kegunaan antara lain :
1. Fotosintesis.
2. Cahaya dalam hubungannya dengan klasifikasi
tanaman.
3. Sejumlah peristiwa yang terjadi
dalam tubuh tanaman. Misalnya, sintesis khlorofil, kelaku-an stomata dan
sebagainya.
4. Transpirasi.
9
Tanaman-tanaman dapat dibagi sesuai
dengan kebutuhan cahaya di dalam proses hidupnya menjadi :
1. Heliophytes
Tanaman yang termasuk Heliophytes adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup baik
pada keadaan yang penuh dengan sinar matahari.
2. Sciophytes
Adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup baik pada intensitas cahaya yang lebih
rendah.
3. Fakultatif Sciophytes
Adalah tanaman yang dapat hidup baik, baik pada keadaan penuh sinar matahari
maupun pada keadaan teduh.
4. Obligativ sciophytes
Adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup baik tanpa sinar matahari yang
intensif.
Kebanyakan tanaman yang termasuk tanaman air, Ipomea
repens, terate dan sebagainya, faktor cahaya tidak merupakan faktor yang
membatasi dalam proses hidupnya. Tetapi pada tanaman-tanaman darat adanya
faktor-faktor lain selain cahaya, misalnya temperatur dan lembab relatif dapat
mengadakan suatu pengaruh bersamaan terhadap proses hidupnya. Dengan demikian
pengaruh tunggal cahaya tak dapat diketahui dengan pasti. Dengan penyelidikan
didapat kenyataan bahwa kerusakan seedlings biasanya disebabkan karena
faktor keteduhan dan lebih sedikit disebabkan oleh faktor cahaya.
Di dalam spesies tertentu tanaman
buah-buahan, misal apel kebutuhan cahaya untuk fotosintesis tidak begitu jelas
(tidak mutlak). Tetapi kekurangan cahaya mempunyai pengaruh yang langsung
terhadap proses-proses fisiologi yang lain. Bila proses respirasinya tak dapat
terlaksana dengan baik, bila cahaya dalam keadaan kurang dan fotosintesis
sangat dibatasi maka pembentukan akar tanaman-tanaman tersebut kebanyakan
condong untuk berkurang dan kekurangan pembentukan akar ini menyebabkan
pertumbuhan tidak kontinyu pada seluruh pertumbuhan tanaman. Beberapa
kemungkinan beberapa spesies tanaman dapat tumbuh baik di dalam situasi cahaya
yang penuh jika spesies tanaman tersebut memang membutuhkan cahaya yang tinggi
dalam proses pertumbuhannya. Tanaman-tanaman yang kekurangan cahaya sebagai
faktor lingkungan hidupnya maka gejala pertama yang tampak adalah defisiensi N.
Selain itu pertumbuhan tanaman condong akan lambat.
Di dalam kenyataan beberapa tanaman tertentu
pembentukan N yang berlebihan daripada yang lain ini mungkin disebabkan di dalam
usaha tanaman tersebut untuk menghindari kekurangan cahaya.
10
Pada tanaman aciophytes membutuhkan
cahaya yang lebih rendah daripada heliophytes. Sebagai perbandingan adalah jika
pada situasi yang sama heliophytes tahan pada intensitas 4.200 lux dan pada
sciophytes pada 27 lux.
Juga ganggang-ganggang yang tumbuh
pada air yang dalam dan lumut-lumut yang dapat tumbuh pada keadaan yang hanya
membutuhkan sinar dengan intensitas lemah. Bahkan intensitas cahaya yang
mendekati dengan intensitas cahaya dari bulan sudah cukup untuk melaksanakan
proses fisiologinya. Ternyata kurangnya hasil fotosintesis disebabkan kerusakan
pigment. Di dalam kenyataannya kapasitas fotosintesis yang rendah identik
dengan gejala khlorosis yang intensif.
3.6 Peranan
Cahaya Dalam Perkecambahan Biji
Cahaya
memegang peranan yang sangat penting dalam perkecambahan biji dari beberapa
tanaman. Peranan cahaya dalam merangsang atau menghambat perkecambahan biji
dari beberapa tanaman ini telah diketahui sejak pertengahan abad ke-19.
Biji-biji
yang untuk perkecambahannya sangat dipengaruhi vahaya dengan biji-biji yang light sensitif.
Kebanyakan biji-biji tanaman menjadi sensitif terhadap
cahaya bila biji-biji tersebut dalam keadaan basah. Pencahayaan biji-biji
kering tidak efektif dalam menstimulasi perkecambahan, tetapi pencahayaan
biji-biji yang telah direndam air kesinar matahari langsung dalam waktu 0,01
detik saja telah mampu memberikan pengaruh stimulasi perkecambahan biji. Jadi
di samping peranan cahaya, peranan airpun sangat penting dalam perkecambahan
biji. Ini disebabkan karena air mempunyai peranan yang sangat penting dalam
reaksi-reaksi biokhemis dalam biji selama proses perkecambahan.
Tetapi
pada biji-biji tertantu justru perkecambahan dihambat dengan adanya cahaya dan
tidak terpengaruh kelembaban yang ada.
11
Pengaruh cahaya terhadap perkecambahan dibedakan
menjadi :
1. Tanaman yang perkecambahannya membutuhkan cahaya.
Contoh : Latuca sativa, Nicotiana tabacum
2. Tanaman
yang berkecambahan baik pada keadaan yang becahaya (intensitas lebih tinggi,
perkecambahan lebih baik).
Contoh : Daucus carota, Ficus elastica, Rumput-rumputan
3. Tanaman yang perkecambahannya dihambat dengan
adanya cahaya.
Contoh : Liliaceae, Nigella spp.
4. Tanaman yang perkecambahannya sangat berkurang bila
kena cahaya.
Contoh : Licopersicum esculentum,
Bromus spp.
Pigmen yang memegang peranan dalam
perkecambahan biji adalah phytochrome yang sulit ditentukan karena hanya
terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit dalam biji.
Biji light sensitive yang telah mengadakan
imbibisi bila disinari dengan sinar merah (660 mu) mengakibatkan phytocrome
merah berubah bentuk menjadi bentuk phytocrome infra merah yang aktif sehingga
dapat menyebabkan perkecambahan biji.
Sedangkan pencahayaan dengan sinar infra merah (730
mu) mengakibatkan perubahan bentuk kebentuk phytocrome merah yang inaktif
sehingga menghambat perkecambahan biji.
Van der Veen
(1973) menyatakan bahwa phytocrome infra merah menginduksi embryo dalam biji
untuk menghasilkan hormon giberelin.Giberelin ini menginduksi terbentuknya
enzym amylase dalam biji. Amylase akan memecah pati menjadi gula sehingga akan
meningkat tekanan osmose dalam biji. Hal ini akan berakibat pecahnya kulit
biji. Dengan rusaknya kulit biji maka
biji-biji yang dorman akan berkecambah.
12
Sinar matahari yang sampai di bumi
dikuasai oleh sinar merah sehingga phytocrome diubah menjadi bentuk phytocrome
infra merah aktif. Penetrasi cahaya ke dalam tanah tergantung oleh panjang
gelombang. Cahaya merah penetrasinya mencapai kira-kira 2,5 cm dalam tanah
berpasir. Di kedalaman yang lebih besar keadaannya menjadi gelap sempurna dan
hanya sinar infra merah yang masih sanggup menembusnya, sehingga dalam hal ini
biji-biji akan tetap dorman sampai tanah tersebut diolah.
13
III .
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan dari makalah ini yaitu :
1. Cahaya matahari adalah sumber energi
utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan
cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu , tumbuhan dan organisme
berklorofil dapat memanfaatkan langsung energi matahari.
2. Sinar matahari yang tampak putih di
mata kita merupakan kumpulan dari berbagai jenis spektrum warna (pelangi).
Tanaman umumnya menggunakan hampir semua spektrum warna yang ada walau paling
banyak yang digunakan adalah spektrum warna biru dan merah.
3. Pigmen klorofil untuk fotosintesis
yang digunakan oleh tanaman secara umum, menangkap hampir semua cahaya biru dan
merah, walaupun akan lebih efisien menangkap cahaya merah di 650-670 nm. Cahaya
biru digunakan hampir sebanyak cahaya merah karena lebih mudah mendapatkannya,
lebih kuat di cahaya matahari.
DAFTAR PUSTAKA
RUJUKAN BUKU
AAK. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam.
Yogyakarta: Kanisius
Campbell,
NA. 2002. Biologi jilid II. Jakata : Erlangga.
Fitter A.H. dan Hay R.K.M. 1991. Fisiologi Lingkungan
Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Jumin, H.B. 2008. Dasar-Dasar Agronomi.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Tjasjono
Bayong. 1995. Klomatologi Umum. Bandung: Penerbit ITB Bandung
Wurttemberg,
HB. 1994. Biology I. Berlin : Cornelson Dpuck
RUJUKAN INTERNET
Admin. 2009. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan
Tumbuhan.[serial on line]. http://kampoengpintar.blogspot.com/2009/03/pengaruh-cahaya-pada-pertumbuhan.html.
[7 Maret
2012].
Admin. 2009. Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan
Tumbuhan Kacang Hijau. [serial on line]. http://afriathinks.blogspot.com/2009/09/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan.html.
[7 Maret
2012].
Admin. 2009 Fungsi Tanaman. [serial on line]. http://tanaman.org/fungsi-tanaman_123.htm
2009. [7
Maret 2012].
Admin. [TanpaTahun]. Penaruh Cahaya terhadap
Pertumbuhan Tanaman. [serial online] http://www.silvikultur.com/pengaruh_cahaya_terhadap_tanaman [7 Maret 2012].
Admin. [Tanpa Tahun]. Reaksi Cahaya Fotosintesis dan
Aspek-Aspek Fotofisilogi. [serial on line]. http://dc200.4shared.com/doc/-81SG5Iu/preview.html. [7 Maret 2012].
Onrizal. 2009. Bahan Ajar Silvika, Pertumbuhan Pohon
Kaitannya dengan Tanah, Air, dan Iklim. Tidak Diterbitkan. Fakultas Pertanian
Universitas Sumatra Utara.
Admin. 2010. Manipulas Pencahayaan untuk Merangsang
Pembungaan. [serial online]. http://thejeber.wordpress.com/2010/03/05/manipulasi-pencahayaan-untuk-merangsang-pembungaan/. [7 Maret 2012].
Admin. 2007. Pengertian Tumbuhan. [serial on line] http://duniatumbuhan.blogspot.com/2007/07/pengertian-tumbuhan.html. [7 Maret 2012].
Admin. 2011. Perbedaan Tanaman Jenis C3, C4, CAM.
[serial on line]. http://ipul-biologi.blogspot.com/2011/02/perbedaan-tanaman-jenis-c3-c4-dan-cam.html. [7 Maret 2012].
Admin. 2011. Perbedaan Reaksi Gelap dan Terang.
[serial on line]. http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/2011/09/perbedaan-reaksi-terang-dengan-reaksi.html. [7 Maret 2012].
http://satopepelakan.blogspot.com/2010/11/kualitas-cahaya-dan-pertumbuhan-tanaman.html
0 komentar:
Posting Komentar